Hanya Sementara, Begini Reaksi Tubuh Saat Detox Jus

reaksi tubuh saat detoks

Memiliki tubuh sehat dan ideal, siapa yang tidak ingin? Rasa-rasanya hal ini adalah idaman bagi setiap orang. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu detox dengan jus.

Namun, seringkali saat melakukan detox timbul kekhawatiran dan rasa takut karena adanya beberapa reaksi pada tubuh. Siapa yang pernah mengalaminya dan berpikir untuk menyerah serta berhenti begitu saja? Padahal ini, hanya sebuah tantangan yang harus dihadapi untuk hidup sehat. Sebab sejatinya tidak ada hal yang instan. Perlu proses untuk dapat mencapai sesuatu.

Eits, sebaiknya jangan buru-buru mengambil keputusan untuk menyerah. Loh, kenapa?

Alasannya karena reaksi detox hanya akan berlangsung sementara. Umumnya beberapa reaksi tersebut akan muncul pada hari pertama hingga hari ketiga. Tidak lama bukan? Masa menyerah begitu saja?

Sebenarnya, reaksi tubuh saat detox adalah hal yang wajar. Ini sebagai tanda bahwa tubuh merespon upaya detox yang dilakukan. Kemunculan reaksi tubuh saat detox dinamakan healing crisis atau krisis penyembuhan. Tubuh akan melakukan penyesuaian fisiologis terhadap proses detoksifikasi yang hasilnya adalah keluarnya racun-racun dari tubuh. Baik dikeluarkan saat buang air besar, buang air kecil ataupun keringat. Setelah beberapa hari melakukan detox, maka tubuh mulai terbiasa dan manfaat dari detox dapat dirasakan. Tubuh akan menjadi lebih sehat, segar dan kuat.

Kenali reaksi tubuh saat detox

Penting sekali mengenali reaksi tubuh saat detox, supaya tidak kaget dan apabila reaksinya berkelanjutan kamu dapat segera mengatasinya.

Kira-kira apa saja reaksi yang akan muncul?

Berikut ini beberapa reaksi tubuh saat detox dengan jus:

Apabila kamu merasa pusing, mual dan tubuh lemas itu adalah hal yang wajar. Saat proses detoksifikasi berlangsung tubuh akan kehilangan banyak cairan. Sebab, detox meningkatkan pergerakan usus serta mengeliminasi racun yang ada di tubuh. Akibatnya tubuh akan mengalami dehidrasi. Inilah yang menimbulkan dirimu merasa pusing, mual dan tubuh terasa lemas.

Ketika detox racun akan dibuang melalui urin, feses dan keringat. Jangan kaget, seandainya warna urin berubah menjadi lebih keruh disertai dengan bau yang lebih tajam. Reaksi ini seringkali terjadi pada orang yang sebelumnya mengonsumsi obat untuk sembuh dari suatu penyakit. Begitu pula dengan feses. Warnanya bisa berubah menjadi lebih pekat dan sedikit berlendir. Tak jarang, frekuensi buang angin akan lebih meningkat disertai dengan bau yang cukup menusuk.

Jus detox biasanya mengandung serat yang tinggi dengan bentuk cair. Serat akan menangkap banyak racun di usus serta pembuluh darah. Kandungan air dan mineral dalam jus membantu ginjal untuk melakukan proses pembersihan lebih optimal. Racun yang sudah ditangkap akan terbawa masuk ke ginjal dan akan dikeluarkan ketika buang air kecil. Meningkatnya proses detox pada ginjal, membuat frekuensi buang air kecil meningkat pula. Mungkin efeknya kamu akan lebih sering pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Itulah beberapa reaksi dari tubuh ketika detox. Sebenarnya reaksi yang dialami setiap orang berbeda-beda. Ada pula yang mengalami batuk, demam, pilek, flu, alergi, nyeri otot dan lainnya. Tergantung bagaimana tubuh merespon.

Setelah mengetahui reaksi detox, mungkin ada yang bertanya kenapa detox justru membuat badan sakit?

Jawabannya lagi dan lagi tidak perlu khawatir. Sebab, semua ini merupakan respon dari tubuh untuk melawan racun yang berasal dari lingkungan dan makanan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari. Justru kita perlu membantu tubuh, ketika reaksi detox muncul. Bagaimana caranya?

Saat proses detoksifikasi tubuh sedang berlangsung, tubuh akan mengeluarkan banyak cairan dan dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, pentingnya perbanyak minum air mineral agar meminimalisir kemungkinan terjadinya dehidrasi.

Ketika detox sebaiknya hindari aktivitas berlebihan seperti olahraga. Perbanyaklah waktu untuk tidur. Hal ini dianjurkan untuk memberikan waktu pada tubuh, supaya tubuh dapat memproses pengeluaran racun lebih efektif. Selain itu, beberapa reaksi seperti pusing dan tubuh yang lemas menjadi alasan untuk memperbanyak istirahat.

Pilihlah tempat yang sejuk untuk beristirahat. Sebab, salah satu reaksi detox adalah adanya dehidrasi. Apabila tubuh beristirahat di tempat yang panas maka tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan melalui keringat. Tentunya dikhawatirkan apabila tubuh kehilangan terlalu banyak cairan.

Umumnya reaksi tubuh seperti pusing, mual, tubuh lemas dan lainnya berlangsung hingga 3 hari. Namun, apabila reaksi tersebut terus menerus terjadi hingga berminggu-minggu, maka solusi yang adalah melakukan konsultasi kepada ahli nutrisi detox.

Kesimpulan

Ingin hidup sehat, memang tidak ada yang instan. Guna mengeluarkan racun yang berbahaya bagi tubuh upaya detox dengan jus dapat menjadi pilihan. Namun, saat mengambil keputusan untuk melakukan detoks tubuh dengan jus dibutuhkan kesabaran, tekad yang kuat dan tidak mudah menyerah ketika merasakan reaksi pada tubuh.

Pentingnya mengetahui beberapa reaksi yang tubuh alami ketika detoksifikasi berlangsung agar dapat mengatasi apabila terjadi gejala yang terus-menerus. Reaksi yang muncul dapat berupa pusing, mual, lemas, batuk, pilek, demam, alergi, nyeri otot, perubahan pada warna urin dan feses, serta frekuensi buang air. Reaksi ini menjadi bukti bahwa proses detox berhasil.

Saat tubuh bereaksi alangkah baiknya kita membantu tubuh agar detox berlangsung lebih efektif. Caranya adalah dengan memperbanyak minum air mineral, perbanyak beristirahat dan pilihlah tempat yang sejuk serta bersirkulasi baik. Apabila reaksi muncul terus menerus maka konsultasikan pada ahli nutrisi.

Mencari jus untuk detox tentu tidak sembarangan. Perlunya memilih produk jus yang benar-benar murni dan aman dikonsumsi. Jus dari It’s Buah dapat menjadi rekomendasi bagi kamu yang ingin melakukan detox dengan jus. Produk ini memiliki berbagai keunggulan seperti non pengawet dan non gula. Untuk informasi lebih lanjut silahkan akses website www.itsbuah.com.

Semoga bermanfaat.